Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Pecel Kembang Turi yang Langka di Jakarta

Kompas.com - 25/03/2010, 08:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengingat makanan daerah asal seringkali membuat kita kangen untuk pulang kampung guna menyantap makanan tersebut. Tapi, menuntaskan kerinduan kepada makanan daerah bisa juga dilakukan di warung yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Salah satunya di Pondok Pecel Pincuk Godong Ijo yang menyajikan aneka masakan dari Surabaya yang sangat rumahan. Dari judulnya sudah pasti bisa ditebak menu yang jadi andalannya adalah nasi pecel.

Sayuran pecelnya begitu komplit, seperti pecel kebanyakan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ada kecipir, kenikir, bunga turi, petai cina, daun selada air, daun singkong, tauge, kacang panjang, daun singkong, kemangi.

"Kalau di Jawa pecel tidak pakai kembang turi, sepertinya ada yang kurang. Di sana memang sudah biasa memakai bahan ini untuk lalapan dan pecel," ujar Lilik Soestiningsih (51), pemilik Pondok Godong Ijo ini.

Itulah yang membedakan pecel pincuk godong ijo ini dengan pecel lainnya. Namun, sangat sulit menemukan tanaman bunga turi di Jakarta, untuk memenuhi pasokan bunga turi tersebut, Lilik sengaja menanamnya di sekitar pondok dan di rumahnya sendiri.

Menurut Lilik, tidak mudah untuk menanam bunga turi, harus ada perlakuan yang super hati-hati. Dan yang terpenting, harus berada di tanah yang lapang. Alhasil, saat ini setiap hari selalu saja ada bunga yang berkembang untuk bisa dipanen.

Agar konsumennya puas, pondok ini menyediakan paket pecel pincuk yang terdiri dari pecel, kering tempe, daging suwir serundeng, dan peyek kacang. Seporsinya dijual dengan harga Rp 13.000. Bumbu kacangnya dibuat setiap hari untuk menjaga kesegaran. Dibutuhkan sekitar 10-15 kg untuk membuat bumbu pecel yang cukup medok.

Ada menu lain yang cukup menggelitik, yaitu sego jagung atau nasi jagung. Nasi ini dimakan dengan urapan sayur, tempe goreng, ikan asin, dan pepes tongkol. Seporsi paket sego jagung komplit Rp 14.000.

Menu ini sengaja dibuat untuk mengenang masa lalu. Pada zaman dahulu nenek moyang kita seringkali makan nasi jagung karena mahalnya beras. Nasi jagung lebih menyehatkan, cocok bagi mereka yang sedang diet, untuk menurunkan kolesterol dan diabetes. Rasanya juga mirip dengan nasi biasa, karena jagungnya sudah dicampur dengan beras.

Namun, karena belum terlalu umum, menu paket sego jagung ini kurang begitu banyak diminati dibandingkan dengan paket nasi pecel. Menurut salah seorang stafnya, yang suka dengan nasi jagung kebanyakan dari generasi tua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com